buat 'dia' yang pernah merawat duka hati ini dan kala sama meghirisnya kembali
dalam hening malam itu
di celah hembusan bayu laut
dan deruan ombak china selatan
dia di situ
kala aku hilang dalam pantai kesedihan
dia di situ
berada dekat di sisi aku
mengesat butiran mutiara mahal
yang mengalir di pipiku
dia di situ
meminjam segenggam kekuatan
untuk aku kembali berdiri
tanpa pandang ke belakang lagi
dia di situ
waktu dulu waktu dukaku
menemani hari ceriaku
dan mengubat hari laraku
dia di situ
tapi itu dulu
bukan hari ini
dia hilang lagi
waktu aku mula mengayam
tikar sayang
mengukir arca cinta
dia tiada di situ
dia tiada di situ
setelah dia hantarkan harapan
harapan untuk seketul hati ini
harapan untuk aku yang sendiri
dia tiada di situ
pergi kepada hati yang bukan milikku
pergi yang cuma seketika
tapi tidak pernah kembali pada hatiku
takutku memberi dia harapan
setelah yang lain mengguris hati
takutku memecah harapan itu
jadi berai-berai pasir
beraninya dia memberi aku harapan
tanpa luka yang lama sempat kering
beraninya dia melumat harapan itu
menjadi debu yang berterbangan
hilang dalam alir arus darahku
lari bersama parut dukaku...
luahan rasa,
nadya, 12.57 pm
26 mei 2009
1 comments:
hmm...menarik..but i realize dat im not deep into literature..n dats u...ehm..
EJAT..harap ko bace..ni untk ko...
Post a Comment